Ditulis Oleh ; Dedeng Saepul Mutakin
Maryam menyukai baju-baju yang bagus, dalam hatinya dia bercita-cita kelak sesudah dewasa ingin menjadi desainer. Namun Maryam sering merasa malu untuk menggambar karena merasa gambarnya jelek karena Maryam belum pernah belajar menggambar sebelumnya, berbeda dengan teman-temannya yang sudah pandai. Dia merasa takut jika ada tugas dari sekolahnya harus menggambar apalagi hasilnya jelek, dalam perasaannya nanti teman-temannya atau bahkan gurunya akan menanggapi nya pun jelek juga.
Pada saat ada tugas untuk menggambar, Maryam masih belum mengerjakannya. Lalu gurunya berbicara pada Maryam.
“Maryam ayo belajar menggambar, boleh semampunya saja dahulu! Nanti bapak akan lihat hasilnya!” kata Pa Guru berbicara dengan nada lembut membujuk Maryam untuk mulai belajar menggambar sambil menatap bocah kecil sebagai muridnya di sekolah dengan semangat.
Maryam pun dengan ragu-ragu selanjutnya mencoba untuk coret-coret mulai menggambar! Sesaat bertemu dengan ibunya, dan ibunya pun mengatakan bahwa memang benar Maryam ini selalu merasa segan jika mencoba akan menggambar.
“Gambar yang saya buat akan jelek, Ibu!” rengeknya.
“Saya pun tidak tega memaksanya!” tambah ibunya menjelaskan.
“Ayo Maryam semangat, ya!” Guru memberikan motivasi.
Hari demi hari Maryam semakin rajin menggambar. Dan setelah beberapa lama akhirnya Maryam menjadi suka menggambar dengan hati yang senang, bahkan tangan-tangannya kadang-kadang belepotan cat air, ibunya pun tersenyum bangga melihatnya, dan hasil gambarnya pun tidak kalah baik dengan teman-teman sekelasnya. Sejenak Maryam tertegun seolah sedang membayangkan bahwa suatu hari cita-citanya menjadi desainer akan terwujud. ***